JUST a simply ME

My photo
He's a God's Servant; He's not a thinker, He just enjoying thinking ; Follow his prompt expression @jesseeman on twitter

8.8.11

The Unofficial National Anthem (PPIFX orientation)

Berawal dari sebuah invitation oleh adik” PPI(persatuan Pelajar Indonesia ) di Filipina untuk menghadiri acquaintance night party atau sebelumnya lebih dikenal dengan nama Orientasi PPMIP saya memutuskan untuk berada di AUP pada hari minggu 7 Agustus 2011.

Sehari sebelumnya saya juga membawakan sebuah acara Pemuda Advent di gereja orang Indonesia di AUP. Sebuah acara yang sedikit “memaksa” anak-anak muda Indonesia di AUP untuk memberikan karyanya untuk Indonesia yang masih dalam berbentuk ide.

Secara pribadi saya memiliki ikatan emosional dengan komunitas Indonesia di AUP, karena melalui organisasi inilah saya belajar berorganisasi. Belajar untuk berinteraksi dengan orang – orang yang memiliki ide dan ego yang berbeda- beda. Dan saat kembali ke tempat ini rasanya memory itu terpanggil lagi.

Tiap tahunnya pasti ada sekumpulan anak Indonesia yang berdatangan ke Universitas ini. Jika di ambil average total masyarakat Indonesia di AUP bisa dikatakan sekitar 300 orang. Kalau ingin membuat sebuah perusahaan, ini sudah lengkap mulai dari CEO hingga karyawan. Atau sudah bisa dibilang menjadi sebuah RT/RW , kelompok terkecil dalam Negara Indonesia.

D Day
Hari itu saya bangun agak siang, karena merasakan lelah yang luar biasa dihari sebelumnya.

Ditemani adik saya, setelah makan siang kami berjalan menuju tempat dimana acara orientasi itu akan berlangsung, untuk melihat persiapan terakhir dari acara tersebut.

Hanya beberapa meter sebelum pintu masuk, saya melihat current President AUP keluar dari tempat persiapan tersebut. Adik saya menyapa, saya tidak. Bukan karena tidak kenal, tetapi ada perbedaan antara president AUP sekarang dan di jaman saya. Dulu jika sang president di sapa dia akan berhenti sebentar lalu balas menyapa, jika kenal akan menyalam. Rasanya seperti bertemu dengan orang tua sendiri. Tetapi yang baru saja terjadi adalah, pada saat adik saya menyapa , si bapak president ini malah jalan terus seakan kami berdua tidak ada di situ.

Sudahlah. Abaikan saja.

Pada saat saya masuk , tercecer banyak balon yang sudah ditiup, beberapa hiasan sudah menggantung di tembok, horden merah dan ungu serta warna-warna lain sudah tergantung, dan yang menarik perhatian saya , satu set band sudah tersusun rapih di tengah stage.

Membawa memory saya bahwa di jaman saya dahulu sangat sulit membawa band untuk masuk kedalam kampus, apalagi di mainkan.

Segera saya menghampiri president dari PPIF X dan bertanya bagaimana persiapan serta menanyakan apa komentar dari president AUP yang tadi masuk. Dia mengatakan semuanya under control.

Sambil menunggu, saya duduk sambil memperhatikan sekitar. Lagi –lagi terpanggil beberapa memory dikala dulu masih aktif sebagai officer dalam mempersiapkan acara. Kali ini saya tak tahan untuk tidak berbagi. Untuk teman –teman yang menjadi follower @jesseeman, saya sempat share beberapa pengalaman pada saat aktif dahulu melalui kultwit #creativetalk .

Ditengah lamunan , saya baru sadar bahwa acaranya dimulai siang, karena biasanya acara kami adakan di malam hari. Rupanya ada sebuah peraturan baru bahwa tidak boleh ada kegiatan setelah jam 7 malam karena memasuki waktu study period.

Tiba – tiba muncul seorang staff dari Atdiknas KBRI bahwa ibu Atase Pendidikan sudah tiba. Terlihat sedikit kepanikan karena Ibu tiba di luar dari jadwal yang ditentukan. Namun kami memiliki seorang ibu yang mengerti anak –anaknya. Dia memilih untuk tidak mendatangi tempat itu tersebut karena tidak mau mengganggu persiapan. Artinya acara akan berjalan sesuai jadwal.

Saya sempatkan untuk ke kios sebentar mengisi perut yang sudah lapar lalu bergegas kembali ke tempat tersebut.
Setibanya saya ditempat tersebut ternyata acara belum dimulai. Sambil menunggu saya menemani Ibu beserta suami dari Atdiknas KBRI sambil ngobrol-ngobrol ringan tentang Indonesia. Banyak juga topic obrolan mengenai masyarakat Indonesia di Filipina yang kebanyakan adalah pelajar.

Ditengah – tengah pembicaraan banyak teman –teman PPIF X yang mondar mandir disekitar kami dengan menggunakan kostum sesuai tema. dan setiap kali ada yang lewat , Ibu atdiknas tak henti – hentinya mengatakan bahwa anak – anak PPIF X adalah kreatif.

Acara pun di mulai dengan tarian penyambutan ala papua serta pengalungan bunga untuk bapak dan Ibu serta President PPIF pusat yang turut hadir.

Pada saat acara dimulai , MC mengumumkan bahwa tema dari acara tersebut adalah DISKO ( Dari Indonesia, Saling Kenalan yOk!) 80’s . makanya banyak teman – teman yang terlihat menggunakan kostum ala 80an.

Tak lama seusai memberikan kata sambutan , Ibu dan bapak Atdiknas harus meninggalkan acara karena harus menghadiri acara berbuka puasa di kediaman bapak duta besar.

Acara pun terus belanjut. Jujur saja saya mulai merasa bosan dan mengantuk. Karena tidak ada acara yang mengambil perhatian saya. Namun lagu –lagu dari Jagung band cukup menghibur. Yang saya nanti – nantikan adalah lagu Garuda di dadaku, karena saya sempat mendengarnya pada saat persiapan acara.

Namun lagu itu tak kunjung datang. Sepertinya klimaks acara ini ada yang kurang. Dan acara akan berakhir flat.
Tibalah di penghujung acara. Semua yang hadir di suruh berkumpul di tengah, sambil bernyanyi bersama lagu I love you bibeh.

Saya memilih untuk tetap berada di belakang sambil ngobrol – ngobrol dengan beberapa alumni. Kami memuji kreatifitas dari anak – anak sekarang karena ini adalah luar biasa. Sebenernya yang terjadi adalah biasa saja, yang membuat luar biasa adalah acara ini diadakan di AUP.

Lagu I love you bibeh sudah mau habis, tapi semangat anak – anak masih terbakar.

Saya pun turut “terbakar” karena lagu Garuda di dadaku belum dinyanyikan. Lalu saya datangi salah seorang dari anggota jagung band. Lalu saya bilang, “ sob, ayo kita nyanyi Garuda di dadaku.” Mungkin dia juga sudah turut terbakar, dia lari kedepan.saya mengikut dari belakang lalu dia berbsisik ke MC. Dan MC mengatakan kita akan nyanyikan lagu Garuda di dadaku sebagai lagu penutup. Seketika suasana menjadi tambah panas karena makin banyak orang yang bergabung di “crowd”.

Saat intro di mainkan, gw ambil mic dan gue teriakkan, “ yang orang Indonesia mari kita angkat tangan kita sama – sama.” Yang mendengar suara gw turut mengangkat tangan dan mulai berloncat –loncat.

Gw lanjut berteriak “ kita semua satu untuk Indonesia. Merdeka…..!!!” lalu dibalas dengan teriakan MERDEKA juga. Namun lagi – lagi oleh yang mendengar suara saya saja.

Kami bernyanyi bersama.. kami berloncat bersama.. kami mengangkat tangan kami untuk Indonesia..
Pada saat lagu memasuki reff, tiba –tiba ada yang mematikan lampu.. and the crowd is getting crazy!!
Belakangan gw tau ternyata sengaja di matiin oleh salah satu officer. Salute!

Gw pernah merinding bernyanyi lagu ini di GBK pada saat pertandingan timnas. Malam ini gw merinding lagi. terlihat ada rasa bangga sebagai orang Indonesia.

Bagi gw inilah bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Bangsa yang berani, satu dan kreatif.

Pada saat lagu berakhir, tiba- tiba salah satu officer lari kea rah kami di depan dan berkata harus di akhiri sekarang.

Namun gw cuek.. gw malah teriak IN DO NE SIA… (ala lapangan bola) di sambut dengan beberapa tepukkan tangan, lalu dilanjutkan lagi ada yang teriak IN DO NE SIA ( kali ini lebih keras) lalu disambut dengan tepukkan tangan lagi… sempat diulang beberapa kali lalu diakhiri dengan bertepuk tangan bersama – sama.

Kami tertawa bersama..kami bergembira bersama..kami orang Indonesia..

Hingga saat ini sejak datang kembali ke Filipin ada 2 malam yang sangat berkesan untuk saya, malam ini adalah salah satunya.

Senang rasanya bila dapat membagikan semangat kepada orang –orang Indonesia.

Selesai acara gw dikasih tau bahwa pada saat kami menyanyikan lagu terakhir di luar sudah datang sekitar 6 – 7 orang security untuk membubarkan acara.

Namun salah seorang officer dengan cerdasnya mengatakan, “ we are singing the Unofficial National Anthem of Indonesia.” Salute dan bangga untuk sebuah jawaban cerdas itu.

Hari ini saya kembali disadarkan bahwa Limitation create creativity.

Dan saya mendapatkan sebuah misi baru bahwa saya harus membagikan semangat.

Pertanyaannya kenapa membagi semangat bukan memberi semangat?

Memberi masih dangkal.karena belum tentu kita bersemangat.

Berbagi berarti saya sudah bersemangat dan saya mau yang lainnya turut semangat.

Terima kasih PPIF X atas undangannya. It was a Wild creative night ever in AUP.

Maju Terus PPIF SIlang!

28.7.11

My Tipping Point

here it is..

Telah tiba di satu titik dalam hidup.

Setelah melawati bulan – bulan yang penuh kebimbangan dan keragu –raguan.

Setelah melewati 5 interview pekerjaan tetapi tak satupun kembali.

Setelah bertanya berulang ulang kepada Tuhan apa rencana-Nya dalam hidup ini.

Akhirnya.. saya tiba di titik ini.


Ketenangan.

Hanya itu yang bisa saya ungkapkan saat ini.


Dengan merubah isi permintaan doa menjadi “Talk to me God, I will listen.”

And He talked to me.

When I say i Surrender ( menyerah dan berserah) , Dia benar bekerja dalam hidup saya.

Tidak ada yang menyangka dalam 2 minggu semua dokumen smoothly done tanpa ada sedikitpun masalah.

Hilanglah segala keragu –raguan, dan saya semakin percaya bahwa ini adalah jalan Tuhan.



Namun, ini bukanlah akhiran, melainkan sebuah awalan dari hidup baru saya.

Bedanya, kali ini saya memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi.

Why? Simply to believe that God is on work..

Pada saat Tuhan berkehendak, tidak ada yang mustahil.

Tetapi saya masih harus tetap berusaha bukan hanya menunggu.


Call me, Guide me,
Lead me, walk beside me
I give my life into the Potter’s hand



Jesse Eman
Be Active Proactive
July 19, 2011

9.7.11

God never make a plan B

Hidup itu adalah perjuangan.

Hari ini saya berjuang untuk masa depan, selain saya masih ada sekitar 280 juta rakyat Indonesia yang berjuang untuk kehidupan masa depannya.

Masa depan adalah sesuatu yang dikerjakan hari ini.

Sama seperti membangun sebuah rumah yang nyaman, harus diawali dengan sebuah ide dan pengertian kata nyaman tersebut.

Setelah tergambar jelas baru dimulai dengan sebuah langkah awal pengerjaannya.

Mungkin pada saat mengerjakan nya terjadi beberapa perubahan.

Tetapi tidaklah mengubah ide dan pengertian kata nyaman yang sudah di temukan di awal.

Kebanyakan manusia bahkan merubah pengertian kata nyaman sehingga harus merubah total apa yang sudah dikerjakan saat ini.

Perubahan tersebut dikarenakan ketidaksanggupan manusia menghadapi angin ribut pada saat rumah belum jadi.

Namun, apa yang direncanakan manusia tidaklah sama dengan apa yang direncanakan Tuhan.

Manusia boleh merubah arah, tetapi Tuhan tidak.

Manusia bisa berpikir dua kali, tetapi Tuhan tidak.

Manusia bisa membuat plan B, tetapi Tuhan tidak pernah.

Apa yang sudah direncanakan Tuhan , tidak akan pernah gagal. Dia tidak pernah merubah rencanaNya.

Karena rencanaNya adalah sempurna.

Hanya manusialah yang tidak pernah berjalan bersama Tuhan dalam rencanaNya.

Instead of asking and send many requests to God, let Him talk.

Let Him talk and we listen.

Listen to His plan A.

30.6.11

Markerter, Be a friend!

Setelah berputar sekitar Makati city selama setengah hari untuk mencari sebuah tempat untuk tinggal , akhirnya saya bertemu dengan sebuah gedung baru yang terlihat baru.

Dan saya memutuskan untuk menghampiri gedung tersebut untuk bertanya beberapa informasi.

Namun guard di depan apartment itu mengatakan bahwa sang marketr sedang keluar ke 7-eleven sebentar mencari makanan.

Waktu juga sudah menunjukkan pukul 1.30 siang, perut jugamulai lapar dan saya mulai kepanasan. Bersama teman saya kami putuskan untuk pergi ke 7-eleven yang sama untk mencari makanan dan minuman.

Pilihan saya jatuh kepada conello coklat class dan sebotol air mineral.

Memilih tempat duduk yang agak lengang untuk ngadem sejenak, melepas lelah.

Sambil memperhatikan sekitar mata saya tertuju kepada seseorang yang membawa brochure bergambar gedung.

Memberanikan diri dalam bahasa tagalog saya bertanya apakah dia marketer gedung apartment yang tadi saya kunjungi.

And the story begin..

Marketer(M) : yes I am sir, whats your name po?

Me: im jesse (sambil mengulurkan tangan)

**kok aneh ya..gw kan customer tp gue yang ngajak salaman duluan…

Dan dia mulai mempromosikan apartment tersebut kepada saya..

M: this is a new building, a strategic location in the heart of Makati city bla..bla..bla…

Me: (sambil makan ice cream) oh that’s great , perhaps you can continue later in your office, im goin there

M : oh okay sir, may I know your cell number?

Me: oh you can write it later, im comin to your office

**tanpa permisi si marketer tersebut cabut.. ya gue pikir dia buru” lah mo balik ke kantornya. Tp setelah sekitar 10 menitan dia balik lagi ke meja gw sambil bawa plastic yang gue ga tau isinya apaan.

M: sorry po.. but would please write down your number.. ( dia ngeluarin notepad yang rupanya baru dibeli)

** pas gue mo nulis di kertas kosng tersebut, eh dia narik lagi kertasnya tanpa bilang apa”, trus dia nulis sesuatu di kertas itu

M: sorry sir, now you can write your cellphone number.

gue perhatikan di kertas kosong tersebut dia nulis

Name:…….

Phone:……

Email:……

Signature:….

Gue isi lah 3 baris pertama, tanpa mengisi bagian terakhir.

Eh si marketer malah nyamperin balik trus bilang “sir, please sign” , spontan gue jawab” why should I sign this paper.. you just need my contact number and email diba.” Eh dia malah bilang, to make it formal sir.

Buset! pengalaman sempat berpengalaman sebagai markerter gue ga pernah sebegini ngototnya sama calon client gue..

Dan sejujurnya gue udah mulai ilfil, tapi dalam hati gue mikir ya siapa tau kamarnya bagus,dan harganya rendah.. gue mencoba mengikuti alur si marketer.

Dan kamipun beranjak untuk melihat fasilitas dan kamarnya.

Fasilitas, saya tidak terlalu tertarik dengan swimming pool yang tidak terlalu besar dan tidak ada gymnasiumnya.

Dilanjutkan untuk melihat kamar.

Sambil menuntun kami untuk ke kamar tersebut si marketer berada di depan kami.

pada saat memasuki elevator,

Pertama dia tekan lantai 3, sampai di lantai 3 sambil meminta maaf dikatakan ini bukan tempatnya.

Lalu dia tekan lagi menuju lantai 4, dia keluar sebentar lalu kembali lagi bilang ini masih bukan lantai y dimaksud.

Lalu ditekan lagi untuk kelantai 5, sama saja. Sambil meminta maaf dia kembali menekan tombol ground floor.

Dengan alasan dia masih baru disini dan belum familiar. Gue udah diem aja dan benar – benar ilfil.

Sambil turun kebawah si marketer tersebut mulai cerita kalo ini new project dia dan udah captured 3 client besar untuk project ayala yang lain. Tapi maaf mas, gue sama sekali ga tergugah dengan achievement kalo perlakuaknnya kayak gini.

Akhirnya setelah bolak balik naik turun lantai di menemukan lantai dimana kamar contoh itu ada.

Dankkk….kamarnya kecil kalipun! Trus gue minta pricelist, alamak ini mah bukan yang gue expect.

Jika membandingkan harga dan unitnya, sungguh tak sebanding. gue pikir sudahlah pulang aja. Tapi dasar gue yang selalu penasaran sama hal – hal baru, gue masih penasaran sama perhitungan mereka dalam memberikan cicilannya.

Meeting pun berlanjut, gue dikenalkan dengan managernya beserta seorang markerter yang lain.

lalu gue jelaskan maksud kedatangan gue disini.

Kebetulan manager tersebut teleponnya berbunyi lalu meninggalkan kami untuk ngobrol- ngobrol.

Disinilah saya mendapatkan pelajaran baru.

si markerter lain yang baru saja dikenalkan, tiba -tiba berkata, “actually this is not the room you are looking for. Its too high for you and not recommended. But I can help you to find another room.”

Dan pembicaraan semakin menarik untuk dilanjutkan. Dia menanyakan kenapa saya di manila, dulu sekolah dimana, pekerjaan saya sebelumnya apa, dan mengapa kembali ke manila. dia juga mulai menerangkan daerah strategis lainnya di Makati tetapi low budget cost. Seperti seorang kawan lama yang sudah lama tidak bertemu.Dan akhirnya kamipun bertukar nomor telepon.

Selama pembicaraan kami, si marketer yang pertama kali bertemu saya diam saja, dan mulai mencari managernya. Sepertinya dia merasa “dilangkahi” oleh temannya.

Lalu dia kembali kepada saya menjelaskan harga , cicilan dan lain sebagainya…bla..bla..bla…

Melihat saya tidak tertarik , si marketer ini mencoba menceritakan ke managernya apa yang dilakukan temannya kepada saya dan berkata “walang focus siya” artinya lebih kurang “ dia tidak focus” (dalam berjualan.)

Akhirnya saya tinggalkan mereka dan pastinya saya akan hubungi sang markerter yang terkahir dikenalkan ke saya untuk mencari informasi lain.

Saat ini saya sudah beberapa kali cotact dengan dia untuk menanyakan beberapa informasi.

Moral of the story:

If you are a markerter, be a friend. Sometimes our client do not really need the thorough information about your product at the first meeting. Just tell them a big point, rest of the conversation be their friend. :)

Jesse Eman
BeActiveProactive

24.6.11

apologize

mungkin ada pertanyaan.. dimana Back to zero point day 3 - 5 ?

kalo gue bilang gue ga ada waktu , itu gue boong.

kalo gue bilang gue sibuk, itu gue juga boong.

yang pasti cerita Baz to Zero point day 3-5 smuanya kalah dibanding pengalaman " Jes, welcome to manila."

but, i promise myself akan gue masukin di bahan e-book gue untuk cerita back to zero point day 3-5.

thanks for reading guys :)

Jes, Welcome to Manila !

Saat terbangun pagi ini , hujan masih melanda manila. Badan rasanya sulit sekali untuk bergerak. Kembali menarik selimut sambil tersenyum karena teringat pengalaman semalam. Seraya tak percaya sebuah pengalaman yang baru yang tak pernah dialami sebelumnya.

Cuaca hari ini tidaklah jauh berbeda dengan kemarin. Hujan dan angin ditambah dengan temperature manila 24 derajat celcius yang sudah terhitung dingin untuk ukuran manila.

Kegiatan yang paling enak mungkin adalah meringkuk dalam selimut sambil mendengarkan music atau bermalas-malasan di tempat tidur sambil nonton dvd.

Mungkin kebanyakan orang keluar rumah untuk mencari tantangan dan petualangan. Tetapi yang kami alami adalah bertualang dan melewati tantangan untuk pulang ke rumah.

Dan inilah awal dari petualangan itu…

Brangkat!

Ini adalah hari ke 7 saya berada di manila. Mengurus beberapa urusan yang harus diselesaikan secepatnya dalam minggu ini. Pendaftaran sekolah, mencari tempat tinggal, sampai urusan visa yang belum ada ujungnya.

Seperti hari – hari sebelumnya , hari saya selalu diawali pukul 8 atau 9 pagi. Semalam sebelum saya tidur sempat membaca berita bahwa akan ada typhoon yang akan menyambangi manila. tapi ketika pagi diaman saya bangun, tak ada Nampak typhoon akan dating. Hanya cuaca mendung saja.

Saya putuskan hari ini untuk keluar kamar sehabis makan siang untuk mencari tempat tinggal baru.

Jam di angka 930 sudah muali terlihat gerimis. Belum ada angin. Saya pikir ini hanyalah hujan biasa saja., paling akan sama seperti hari-hari sebelumnya. Namun tambah lama semakin deras hujan itu turun, dan angin pun turut meramaikan.

Tetap saja saya tidak percaya ini adalah typhoon, karena menurut berita pusarannya bukan di manila , manila kebagian pinggirannya doank.

Jam sudah menunjukkan jam 1, dan saya sudah bersiap- siap untuk keluar. Karena hujan saya pikir lebih baik menggunakan sandal jepit dan celana pendek saja. Lebih nyaman.

Melihat keluar ke jendela, sepertinya hujan sudah reda. Karena berpikir akan repot sekali jika menenteng payung akhirnya saya kembalikan payung yang sudah saya pegang ke tempatnya.

Ketika saya keluar dari pintu gerbang memang hujan masih gerimis, dengan pede saya jalan tanpa payung hanya bermodalkan topi dan hood jaekt saja.

Namun baru 100 meter saya berjalan seketika hujan turun dengan derasnya dan angin begitu kerasnya menghempas badan saya.. terpikiriuntuk kembali ke kamar dan mengambil payung, namun itu sudah terlamabat.

Alhasil sya memilih untuk berteduh di salah satu warung di depan Manila Sanitarium. Dengan tersenyum kecil saya memohon ijin ke pemilik warung tersebut.

Sudah 10 menit tapi tidak ada perubahan. Secara konstan hujan air dan angin bersamaan bekerja. Saya khawatir dengan notebook dan buku saya di tas, kalo ini sampe basah akan menjadi masaalh terbesar saya dimanila.

Setelah sempat bbm denganseorang teman, akhirnya saya putuskan untuk pergi ke glorietta dengan rencana akan nongkrong di starbucks sambil membaca dan menulis.

And the adventure begin

Setelah sukses menghentikan sebuah taksi (semoga ada yang pernah merasakan sulitnya menghentikan taksi di manila) , saya langsung katakan “ kuya, pupunta tayo sa Glorietta.” Dengan cepat dibalas” ok boss.” Wah sudah aman ini, saya perkirakan paling lama 30 menit akan sampai di glorietta.

Tetapi baru tikungan pertama kaluear dari gang, petualangan saya dimulai.

Yang saya tahu, seharusnya kalo keluar gangpertama harusnya belok kanan, ke arah Makati. Tetapi sang taxi driver malah belok kiri. Dalam hati saya, ah mungkin dia mau berputar sedikit Karena macet.

Namun pemandangan berikutnya yang saya lihat adalah Manila bay.. what? Kok udah disini… *mulai bingung sob* namun tetap saya berpikir mungkin dia mau berputar sedikit.

Sambil menggunakan bahasa tagalong yang patah – patah saya mencoba memulai conversation.

Me: Kuya, typhoon ba to?
Taxi driver (TD) : oo, Palkon to…
Me: hah? Palkon? ( dengan nada bingung)
TD: Oo , Palkon typhoon
Me: oh cige ( pura” ngerti padahal masih bingung)

Saya buka twitter mencari tau ada apa itu palkon typhoon yang dimaksud si taxi driver. Oohh rupanya dia mencoba mengatakan Falcon Typhoon tp dengan pronunciation khas tagalog.. dan saya tertawa kecil didalam hati.

Terlihat dari batang phon kelapa yang sudah mulai miring – miring saya perkirakan angin saat itu sekitar 80-100 km/h.

Sambil memperhatikan sekitar tiba” si taxi driver bertanya ke saya

TD: Grand siesta di ba?
Me: anong grand siesta , kuya? ( dengan nada bingung)
TD : sabi mo kanina pupunta sa grand siesta.
Me: hindi… sabiko sa glorietta..( heleh… sikuya becanda neh am ague)
TD: oh sorry sir.. (sambil langsung ambil arah putar balik tanpa lihat kiri kanan dan saya lihat bagian blakang taksi hampir ditabrak)

Daammnnn!! So unexpected….mulai berhitung.. berarti bakal bayar double neh.. sial bangetlah .
Akhirnya setelah melewati 1 jam macet saya tiba di glorietta, dengan membayar 210 peso yang seharusnya sekitar 100 peso saja..

Sambil menunggu teman, saya mencari maakan siang dulu, saat itu jam nunjukkan pukul 3. Lalu kami bertemu dan muali berputar mencari keperluan.

Seharusnya teman saya pergi karena ada kelas malam tetapi dia dapat kabar bahwa kelas ditiadakan karena typhoon. Setau saya kelas ditiadakan kalo typhoon sudah memasuki level 2. Sudah level 2 kah typhoon malam ini? Karena blackberry saya mati, saya kehilangan media untuk mendapatkan informasi. Yasudahlah…

Ternyata seorang teman kami ingin bergabung untuk ikutan nongkrong. Rencananya memang hanya nongkron, tetapi setelah melihat jadwal bioskop, tertra hangover 2, wah mengapa tidak.. lanjut nonton sajalah sambil membuang waktu menunggu hujan.

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Dan saya sama sekali tidak tahu situasi yang terjadi diluar mall. Yang saya tahu hanya hujan saja.

Film selesai jam 7, seorang teman saya mendapatkan bbm bahwa daerah tempat kami tinggal terkena banjir. Wah perasaan saya sudah tidak enak. Akhirnya kami putuskan untuk menunggu saja. Siapa tahu nanti sudah mulai reda.

Akhirnya kami pergi untuk mencari makan malam dan saya mencari sandal jepit.

Jam sudah menunjukkan pukul 9. Kami putuskan untuk bergegas pulang karena takut kemalaman. Diskusi kami pada saat itu adalah mau naik taxi atau MRT. Lalu kami mencoba melihat antrian taxi… alamak…. Parahnya hampir sama seperti antrian RO di aup..panjang, ramai dan rusuh.

kami putuskan untuk naik MRT saja, mumpung belum tutup. Setibanya di MRT station kami harus naik hampir 70an anak tangga dan.. another alamak! Inijuga panjang dan ramai, bedanya tidak rusuh tapi teratur. Seorang dari kami lalu mengatakan ayolah kita antri, toh ini maju pelan-pelan juga kok antriannya.

Kamu mencoba menyusuri dimana ujung antrian dan mulai ikut mengantri. Sambil bercerita tetang film yang baru ditonton , akhirnya sampai dekat antrian paling depan. And guess what! Ternyata kami bertiga mengikuti barisan masuk ke dalam MRT! Bukan antri di loket pembelian tiket MRT. What a shame! Ini malu campur cape jadi satu sudah,…. Yang bisa kami lakukanhanya tertawa sendiri saja. -__-*

Melihat panjangnya antrian loket dan harus antri kembali untuk masuk ke dalam , kami putuskan untuk mencoba naik taksi saja.

Sambil berjalan menuju tempat taksi, kami mencari antrian paling pendek. Dan tidak ada antrian yang pendek.

Akhirnya saya katakan mari kita cari taksi di daerah Makati saja. Mungkin lebih mudah. Dan kami mulai berjalan kaki ke daerah Makati. Dibawah hujan yang mulai mereda, untungnya tidak ada angin, kami hanya bermodalkan 1 payung saja, dan itu payung untuk 2 orang,

Akhirnya tiba di salah satu sisi jalan Makati, sambil menertawakan kebodohan kami di MRT station kam menunggu taksi. Dan taksi itu pun tak kunjung datang..

Kami mencoba berjalan lagi ke sisi lain dari jalan di Makati. Akhirnya kami menemukan sebuah halte yang sangat ramai dengan orang y menunggu taksi juga. Secara spontan saya katakan mari kita naik bus saja. Biar cepet sampai, Karena jam sudah mnunjukkan pukul 10 lewat.

Dan lewatlah sebuah bus tanpa ac , tertulis LRT buendia. Tanpa pikir panjang kami langung naik ke bus tersebut. Dan duduk dengan tenang berharap segera sampai dirumah karena sudah merasakan cape luar biasa.

Setelah sekitar 20 menit duduk manis di dalam bus, tiba” bus berhenti dan mulai berganti arah melewati jalan yang tidak biasanya dilewati. Kami mulai saling bertanya, ada apa ini..

Setelah berjalan kira” 200 meter terjawablah kebingungan kami, daerah ini banjir..dan ini bukan banjir biasa. Melihat keluar banjir tersebut setinggi pinggang pria dewasa. Dan keragu-raguan mulai muncul di dalam diri saya.. kalo sampai bus ini mogok , berarti kami stcuk di tengah banjir, berarti kami nginep donk di dalem bus -__-*

Namun bus tersebut mampu melewati banjir tersebut. Dan memasuki daerah de la rosa daerah sudah agak tinggi dan kering. Tetapi bukan disinilah perhentian kami. Masih ada sekitar 2 km lagi untuk tiba di LRT buendia.

Sepanjang jalan dari de la rosa menuju LRT buendia, sudah banyak mobil mogok di pinggir kiri, kanan maupun tengah jalan. Beberapa rumah dan toko juga sudah terendam air.melihat beberapa orang berjalan menerobos banjir, ada wanita yang digendong pasangannya, ada juga mahasiswi perawat yang sampai mengangkat rok nya setengah supaya tidak basah. Dan rasa kasihan pun keluar.

Terpikir bagaimana nanti kami pada saat turun, apakah harus seperti itu juga..

Pikiran dan perasaan sudah campur aduk menjadi perasaan bingung. Ditambah perasaan lapar… ( sempet”nya gue laper sial lah…)


The real adventure

Ketika turun dari bus ,disini petualangan yang sesungguhnya dimulai. Kami berjuang untuk pulang ke rumah. Rumah yang hangat dan penuh makanan. Bayangan kasur empuk dan selimut tebal sudah ada dikepala.jam menunjukkan pukul 11 malam.

Tetapi kami memutuskan harus mengantar seorang teman kami dulu ke daerah vito curz. Kira kira sekitar hampir 1 km jauhnya dari buendia. Rumah kami hanya sskitar 1 blok jauhnya dari kami tempat turun. Berarti nantiharus kembali lagi ke sini.

Melihat jeepney dan macet, pupus harapan untuk mengantar menggunakan kendaraan. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah jalan kaki. Dan kami pun berjalan kaki dari Buendia sampai ke vito cruz..

Berjalan di antara container yang terkena macet, berjalan dengan ketinggan air setinggi mata kaki bahkan betis, berjalan di atas ketidak pastian karena siapa tahu didalam air banyak benda” yang tidak semestinya diinjak atau ada lubang besar di bawah air.

Yang lebih gilanya teman kami ini berjalan tanpa alas kaki. Dan dia wanita.. jagoan!

Setelah mengantar, akhirnya saya beserta sisa teman saya 1 lagi siap untuk pulang.dan satu- satunya cara untuk pulang adalah jalan kaki (lagi). Kami berjalan mnyusuri bawah LRT rail , sempat ada y menawarkan jasa tuk tuk, dan men charge seharga 100 peso per orang. Itu adalah rate yang Gila untuk jarak dari vito cruz ke buendia.

Kami berjalan dan tetap berjalan, dan tiba di persimpangan jalan, kami mencoba mengambil shortcut. Seharusnya ini adalah shortcut, tetapi ini tidak menjadi shortcut. Kami melihat genangan air , diperkirakan sekitar setinggi betis. Ah sudahlah..bantai aja, sudah basah juga..

Pada saat kami memasuki gang tersebut ketinggian air setinggi mata kaki, lalu naik menjadi betis. Lebih jauh lagi kami berjalan semakin tinggi . sekarang air sudah setinggi lutut.

Menyerah? Oh come on… bayangan tempat tidur empuk dan selimut tebal serta makanan hangat sudah ada di kepala saya. Fight for it!

Semakin jauh kami berjalan semakin tinggi ketinggian air. Dan sekarang sudah setinggi paha saya. Tanpa kami sadari di belakang kami ada seorang muda juga sedang mendorong motornya. Dan yang kelihatan hanyalah stangnya saja.

Saya berjanji didalam diri saya, bahwa setiba dirumah saya harus mandi pake alcohol… kami terus berjalan.. terkadang ada lubang, terkadang ada mobil lewat membuat gelombang tinggi, serasa di pantai -__-“

But we keep walking. Teman saya secara tidak sengaja menendang besi. Untung hanya luka kecil. Pada saat mobil lewat membuat arus, sendalnya pun ikut terbawa arus,..sampai jumpa sandal pinjeman LOL



Not the end of the journey

Kami terus berjalan dan tetap berjalan. Saya terus bertanya , gerbang tempat tinggal kita yang itu ya.. dan jawaban selalu sama, belum masih di depan lagi.

Akhirnya kami tiba di gerbang tempat kami tinggal. Perasaan senang, cape, ngantuk semua sirna, justru sekarang smeakin lapar..

Sampai di lantai 4, dan ketika membuka pintu kamar.. saya langsung menjatuhkan badan saya..merenggangkan seluruh tubuh … lemas rasanya.. pada saat itu beberapa orang rumah sudah ada dan berbagi cerita sambil tertawa…

Saya pun tersenyum ..lemas sekali.. dan kata – kata pertama yang saya ucapkan adalah TERIMA KASIH TUHAN. ..

Malam itu sebelum tidur,kami lanjutkan dengan makan supermie rasa soto mie plus sambal ikan roa

Terima kasih Tuhan untuk semuanya..

walaupun sempat salah antri di MRT, walaupun sempat ga dapet” taksi di Makati.

Walaupun harus naik bus tanpa AC (karena in inilah kendaraan y Tuhan sediakan).

Walaupun harus jalan kaki menembus banjir…

Pengalaman malam ini tidak akan pernah dilupakan.

Somebody said, “Jes, welcome to manila.”

and I answer “ manila , im ready to face you :) “


Jesse Eman

BeActiveProactive

19.5.11

My little step today

Today, just a month before touching quarter century of my life, I made a decision.
A decision which is the end and beginning of something.
After facing the first semester of this year full of vacillation and struggle.
Finally, I decided to move.

I am a dreamer. I am an idealist.
People might think I am crazy.
When all friends finding a job in banking and finance industry.
When all friends waiting a job in a better position and salary.
When all friends searching a girl for a date or to continue their next phase of life.
I’m doing reversely.

I am a liar if I don’t want a good position with a big salary.
I am a liar if I did not want a person to be beside me and become my life partner in my next phase of life.

I decide to chase a job where I enjoy the most.
A job that i enjoy doing it. and i'm sure money will follow later.
I never dream to become a famous CFO, just a creative director and CMO.

My little step today will bring me into my dream.

Fears end when faith begins.

All to Jesus I surrender.



Jesse
Creative Marketing Passionate
BeActiveProactive!

12.3.11

Back to Zero Point ( day 2

Hari kedua di Phlippines. Dibuka dengan bermain futsal berasama dengan teman” PPMIP silan. wah sungguh sebuah hal yang sangat memorable. Karena inilah kebiasaan anak” Indo AUP di minggu pagi/sore plus cabut kelas kalo di hari sekolah.


Petualangan hari ini berawal di dalam campus AUP. Saying sangat rindu dengan gedung College of business karena there was many things happened during my time. Tujuan utama saya adalah pergi ke YES office dan AUP ArtPark, kedua tempat yang saya favoritkan untuk merenung, mencari ide, dan menghilangkan kejenuhan.


Belum sampai di gedung COB, secara tidak sengaja saya bertemu dengan former Accountancy dept chair, Mrs. Pido. Dan dia langsung mengundang saya untuk mengunjungi rumahnya untuk sebuah jamuan dinner. Dan saya pun meng-iya-kan untuk selasa malam. Mengapa selasa malam? Karena senin malam saya juga mendapat undangan makan malam bersama Staff International student tahun ini. What a great moment!

ArtPark benar” membuat saya Fresh! Di tempat inilah syang mengingat” lagi siapa diri saya dulu dan menghitung berkat bagaimana Tuhan memimpin hidup saya. Wow! I have a great GOD!.
Setelah itu saya menyempatkan untuk mengunjungi kantor pertama saya , Young Executive Society Office. So memorable! Kembali teringat pada saat saya membuat ide, berdiskusi mengani ide dan menjalankan ide tersebut. Rasanya baru kemarin saya berada di sini. Terima kasih Tuhan atas waktu y indah ini.
Hari itu kami merencanakan untuk pergi ke MOA untuk overnight. Setibanya di balibago, tidak terlalu banyak terkejut, karena tidak ada perubahan. Bahkan posisi jeepney dan bus masih sama. Namun yang berubah dalah tariff bus menjadi P57.

Pada saat tiba di MOA y saya inginkan adalah berfoto di depan world globe sambil membawa scarf Indonesia  sebuah kebanggan! Berputar” akhirnya makannya di KFC juga.. dan gravy di KFC Philppinnes tidak ada y dapat mengalahkan… sedikt berputar lagi saya menemukan dunia saya, powerbook! Secara tidak sengaja saya menemukan sebuah buku yang sanagt menarik, dan belilah saya..


Setelah dari MOA kami pergi ke Starcity.. menurut saya sebuah hal y membosankan. Mengapa? Ya karena saya sendirian.. haha untuk melihat kebahagiaan adik saya, akhirnyas aya temani dia kesana wlapau n dengan dengan pasangannya -__-“


Berakhirlah hari saya di wansha massage dan sampai bertemu besok dengan pengalaman yang lebih menantang.

Manila Tour!


#TweetGospel

Awalnya hanya sebuah ide yang terlintas secara tidak sengaja. Dengan menambah kata #tweetgospel di setiap quote religious yang saya tweet di account saya.

Seperti yang kita tahu bahwa perkembangan social media di dunia ini sudah sangat menjamur. Banyak fakta yang mengatakan bahwa social media dapat membawa perubahan di dunia nyata.

Di Indonesia setidaknya sudah lebih dari 3 – 5 kali dan masih akan terus bertambah. Di awali dari solidaritas koin untuk prita, dukungan Chandra-Bibit , #prayforindonesia saat 3 bencana alam yang menimpa bangsa kita di waktu yang berdekatan, hingga dukungan rakyat Indonesia dalam persepak bolaan nasional. Yang tidak tahu jadi tahu dan yang sudah tau menjadi lebih tau lagi. Dan yang sedang berjalan adalah bagaimana netizen (mengutip istilah bapak hermawan) medukung turunnya nurdin halid dari posisi ketua PSSI.

Dunia internasional, fakta juga mengatakan bahwa awal dari revolusi di Tunisia dan Mesir berawal dari social media. Dan sekarang revolusi itu berjangkit ke Negara” di daerah afrika utara hingga timur tengah.
Benar adanya apabila social media dapat membawa perbuahan ke dunia. Dimana manusia dapat berinteraksi satu dengan yang lainnya hingga dapat mebuat sebuah komunitas. Setelah adanya komunitas dilanjutkan dengan pertemuan tatap muka langsung untuk mengenal lebih jauh.

Lalu, bagaimana tanggung jawab saya sebagai seorang yang dicintai dan mencintai Tuhan. Agama saya mengajarkan “pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridku..”. bagaimana jika saya tidak memiliki cukup waktu, tidak cukup uang, tidak punya talenta. Sounds familiar? Dan ini pun saya lihat dan dengar di tempat komunitas saya berbakti.

Tuhan itu baik. Dia mengerti kebutuhan umatnya. Teknologi sudah berkembang, dan teknologi itu ada ditangan kita. Sama seperti sebuah pisau ditangan kita, dapat membunuh orang tetapi kita juga dapat menggunakannya dengan bijak untuk hal-hal yang positif. Gunakanlah teknologi sebagai salah satu sarana bentuk pertanggung jawaban kita kepada Tuhan.

#TweetGospel. Apa itu ? inilah cara tersimple untuk mengabarkan kabar baik itu. Cukup menambahkan kata #tweetgospel untuk setiap artikel atau quote religious , baik di facebook , twitter, tumblr or everywhere.

Mengapa harus #tweetgospel ? sederhana saja.

Silahkan dilihat gambar dibawah





If share = tweet . so, #tweetgospel = Share Gospel

#tweetgospel juga adalah bentuk pertanggung jawaban kita kepada Tuhan sebagaimana yang telah diperintahkanNya.

tidak harus melalui twitter karena #tweetgospel sendiri sudah menjadi sebuah kata tersendiri yang berarti Share the gospel. dapat juga disertakan melalui facebook, blog atau social media yang lainnya juga.

Sekarang, semua sudah ada ditangan anda. Masihkah anda enggan untuk melakukannya?


Jesse Eman
BeActiveProactive

26.2.11

Back to Zero Point ( day 1)

Finally!

Akhirnya setelah 3 tahun meninggalkan Philipines, kembali lagi ke tempat ini dengan rasa kangen. Meninggalakan segala kepenatan rutinitas di Jakarta dan permasalahan hidup yang harus dijalani. Tujuan utama saya ke philipipnes adalah kembali ke titik awal dimana pada saat kuliah, saya membentuk diri menjadi seorang y memiliki pribadi yang kuat dan flexible.

Saya tahu bahwa setiap kali ke Philippine, pasti akan meninggalkan banyak cerita unik.
Baru saja tiba di airport saya sudah menghadapi masalah yang unik dengan pihak imigrasi philipines. Pak petugas mempertanyakan i-card dan visa student saya yang masih valid setelah 3 tahun lewat. Justru saya memprtanyakan mereka balik bagaimana mungkin ini terjadi . akhirnya saya pun diijinkan masuk ke Negara tersebut hingga awal maret.

Kejadian unik kedua adalah pada saat kami membayar Taxi driver yang sebesar P 1400 , kami juga harus membayar toll fare dia kembali ke manila. Cukup menyimpan kesal karena kami sempat di bawa nyasar ke sucat dulu sebelum ke silang. Naumn, yasudahlah.. itung “ ber-amal di pagi hari.

Tevan menyambut saya dan Nevins untuk beristirahat sebentar di narra hall . namun waktu sudah menunjukkan pukul 8 lewat menandakan kami harus bergegas ke gereja. Dalam waktu tidak lebih dari 45 menit kami sudah siap. Saya lupa karena harus membawakan motivasi Pelayanan Perorangan dalam kebaktian tersebut. Akhirnya bermodalkan materi #iBrand dan #BeActiveProactive yang sudah sering bawakan di beberapa acara PA dan Ibadah orang muda saya beranikan diri untuk berbicara di depan teman” Indonesia Fellowship Congregation. Di dalam diskusi sekolah sabat mengenai Stress dan depresi saya sempat meng-quote kata” dari Yoris Sebastian, “ Think outside the box but fix everything Inside the box.”


Kejutan lain yang terjadi hari itu adalah untuk pertama kalinya saya melihat adik saya , Elsava Eman, meng-conduct Voice of Indonesia pada saat membawakan lagu pujian. Wow! She has my Grandmother Blood on her hand. (oma adalah seorang director beberapa choir semasa dia aktif dahulu).

Siang itu kami diundang makan siang denga beberapa advisor Indonesian Fellowship.Seperti yang kita tahu, nahwa sehabis makan siang di AUP ada sebuah waktu yang dinamakan “The Holy Hour”. Dimana semua orang beristirahat di tempat ternyaman masing”. Dan saya sudah tahu bahwa tempat ternyaman untuk tidur siang di molave adalah di Molave A-26, suara sungai yang mengalir ditambha kucauan burung dan angin sepoi-sepoi yang menyempurnakan tidur siang saya. Terima kasih kepada Valden yang sudah meminjamkan tempat tidurnya.

Tertidur 1.5 jam seperti tidur 8 jam. Nyenyak sekali. Sebangunnya, saya mengajak teman” dari kamar a-26 untuk pergi sama “ ke AY PPMIP. Melihat adik” yang bersemangat di acara Ay, saya pun tergerak untuk membawakan sebuah acara ( this s my natur call, #BeactiveProactive).
Sore itu saya membawakan sebuah acara dari sebuah buku yang ditulis oleh Rene Suhardono yang berjudul Your Job Is not Your Career. Saya berceritan bagaimana saya saat ini sedang berjuang mencari sebuah pekerjaan yang sesuai dengan passion saya yaitu, creative ideas dan Social media advertising.

Saya memotivasi adik” untuk mencari dulu apa yang mereka suka, bukan sebuah Hobi tetapi sesuatu yang dikerjakan yang benefit untuk diri sendiri tetapi orang lian juga. Jngan pernah bekerja untuk mencari uang. Saya juga katakana bagaimana sekarang kalian membentuk mimpi untuk karir mereka 20 tahun lagi. And it was FUN! ( disini saya sadar bahwa passion saya yang lainnya adalah memotivasi orang dengan ide” baru)

sempat Jalan jalan sore mengitari AUP , saya bertemu dengan beberapa faculty yang dekat dengan saya semasa dulu. Ma'am Mendoza, Sir Batulayan, Sir Balbuena, Om Olarte. dan WOW! they still remember my name and my face!!

Saya mencoba mengecek black berry saya, dan ternyata ada berita duka. Seorang dari sepupu saya meninggal di Jakarta. This is the second time , I lost my cousins when I was in Philippines. So sad!


Tiba waktunya makan malam, kami pun memilih paseo dan saya mengusulkan Blue corner sebagai tempat favorit saya semasa kuliah dulu. Dan wow! Saya terkagum- kagun dengan paseo yang sekarang. Karena pada saat dahulu paseo sangat jauh berbeda.

Petualangan hari pertama saya cukup menarik namun harus diakhri dengan sebuah tidur yang panjang karena besok, masih akan ada lagi petualangan yang lebih menantang.

Ciao!

12.1.11

Come to Jesus


song by Mark lowry ; lyrics by Chris Rice


Weak and wounded sinner
Lost and left to die
O, raise your head, for love is passing by
Come to Jesus
Come to Jesus
Come to Jesus and live!

Now your burden's lifted
And carried far away
And precious blood has washed away the stain, so
Sing to Jesus
Sing to Jesus
Sing to Jesus and live!

And like a newborn baby
Don't be afraid to crawl
And remember when you walk
Sometimes we fall...so
Fall on Jesus
Fall on Jesus
Fall on Jesus and live!

Sometimes the way is lonely
And steep and filled with pain
So if your sky is dark and pours the rain, then
Cry to Jesus
Cry to Jesus
Cry to Jesus and live!

O, and when the love spills over
And music fills the night
And when you can't contain your joy inside, then
Dance for Jesus
Dance for Jesus
Dance for Jesus and live!

And with your final heartbeat
Kiss the world goodbye
Then go in peace, and laugh on Glory's side, and
Fly to Jesus
Fly to Jesus
Fly to Jesus and live!