JUST a simply ME

My photo
He's a God's Servant; He's not a thinker, He just enjoying thinking ; Follow his prompt expression @jesseeman on twitter

10.9.10

My Sleeping Problem : Solved!

Kegiatan Yang Paling sulit dilakukan adalah Tidur, dan yang paling mudah dilakukan adalah Tidur.

It become a nightmare for me. Bunda selalu bilang kulit di bawah mata kamu makin lama makin hitam, dan temans mengatakan, “wow, you look like a panda.” Setidaknya dalam satu minggu masalah ini datang over and over again. Yang paling menyenangkan kalo ga sengaja ketiduran dengan semua elektonic masih nyala dan blackberry di tangan. At least I can sleep.

Segala macam bentuk usaha mulai dari minum susu, baca buku, nutup kepala pake bantal tetep aja yang namanya tidur normal itu jauh dari kemampuan. Beda kalo ketiduran…

Well, ini berawal dari waktu SMA. Sebuah kebiasaan bermain dengan imajinasi ,ide atau pemikiran. Bahkan untuk sesuatu yang tidak begitu penting, saya sangat menikmati untuk memikirkannya. Kalau sudah memulai untuk berpikir sangat sulit untuk mengakhirinya. Terkadang pemikiran membawa kepada “overview” atas apa yang saya sudah lakukan hari ini dan apa yang seharusnya saya lakukan besok.

My life, my career, My Love story these is the main menu I’m thinking about every night. The most enjoyable is to think about my Future. Who am I 5 years from now? Where am I? Or I want to do this, I want to do that. And many others questions, which I always trying to figure it out. You may say I’m a dreamer, but my dream will bring me to my destination.

It reminds me to a quote from Hellen Keller says “what is the worst from blind? To have sight with no vision.” This quote brought me to a new statement “even though you close your eyes, you still can think and see it. Its vision.”

Many say keep your dream alive. Even this sleeping problem killing me softly me, as long as I enjoy it, it is a problem no more.

GoodSleep!

9.9.10

Kisah tentang Kaca Spion

Setiap kali menyetir sendirian saya selalu bermain dengan pikiran – pikiran saya yang terkadang membawa saya kepada suatu konsep kehidupan. Dan benda yang yang setiap kali saya lihat, secara tak sadar membuat ide – ide baru itu datang.

Sudah sejak lama saya ingin menulis sesuatu tentang kaca spion. Di mobil ada 3 kaca/ cermin yang digunakan untuk melihat kebelakang. Dikiri, di tengah dan dikanan. Ditempatkan secara berbeda untuk memberikan kemudahan perspektif melihat bagian yang ada dibelkang tanpa kita harus menoleh ke belakang.

Biasanya yang saya lihat di kaca spion saya, di sana ada seorang tukang topeng monyet sedang mengamen dipinggir jalan, memaksa monyetnya untuk mau berdiri menggunakan topeng bayi. Di sana juga saya melihat ada seorang ibu tua yang sedang mengetuk jendela mobil mengharapkan sebuah sedekah. Disana juga saya melihat antrian mobil yang begitu panjang menunggu kapan sampai di tujuan dengan tepat.

Kaca spion memberitahu apabila saya ingin mendahului mobil didepan saya untuk melihat apakah saya aman untuk mengambil jalur yang berbeda, kaca spion juga membantu saya untuk menempatkan mobil saya dengan benar pada saat parkir.
Kaca spion dapat memperlihatkan beberapa ekspresi orang yang berada di lain mobil, juga ekspresi orang yang berada di belakang atau samping mobil saya.

Namun yang lebih penting dari kaca spion ini adalah kaca yang transparan yang ada di depan kita, yang harus kita lihat untuk membawa kita ke tujuan yang kita inginkan.

Di dalam hidup, kita jangan hanya terpaku akan kaca spion kita masing2 yang selalu membawa kita melihat apa yang ada dibelakang kita. Karena pada saat kita menyetir, kaca spion hanyalah “pembantu” agar kita lebih siap lagi untuk maju kedepan. Di depan kita ada kaca transparan yang lebih besar ukurannya , yang membawa kita ke tujuan kita.

Past will always behind you and you can’t escape from it. Put them as your rear view mirror to help you to move, to help you to reach your destination.