JUST a simply ME

My photo
He's a God's Servant; He's not a thinker, He just enjoying thinking ; Follow his prompt expression @jesseeman on twitter

8.8.11

The Unofficial National Anthem (PPIFX orientation)

Berawal dari sebuah invitation oleh adik” PPI(persatuan Pelajar Indonesia ) di Filipina untuk menghadiri acquaintance night party atau sebelumnya lebih dikenal dengan nama Orientasi PPMIP saya memutuskan untuk berada di AUP pada hari minggu 7 Agustus 2011.

Sehari sebelumnya saya juga membawakan sebuah acara Pemuda Advent di gereja orang Indonesia di AUP. Sebuah acara yang sedikit “memaksa” anak-anak muda Indonesia di AUP untuk memberikan karyanya untuk Indonesia yang masih dalam berbentuk ide.

Secara pribadi saya memiliki ikatan emosional dengan komunitas Indonesia di AUP, karena melalui organisasi inilah saya belajar berorganisasi. Belajar untuk berinteraksi dengan orang – orang yang memiliki ide dan ego yang berbeda- beda. Dan saat kembali ke tempat ini rasanya memory itu terpanggil lagi.

Tiap tahunnya pasti ada sekumpulan anak Indonesia yang berdatangan ke Universitas ini. Jika di ambil average total masyarakat Indonesia di AUP bisa dikatakan sekitar 300 orang. Kalau ingin membuat sebuah perusahaan, ini sudah lengkap mulai dari CEO hingga karyawan. Atau sudah bisa dibilang menjadi sebuah RT/RW , kelompok terkecil dalam Negara Indonesia.

D Day
Hari itu saya bangun agak siang, karena merasakan lelah yang luar biasa dihari sebelumnya.

Ditemani adik saya, setelah makan siang kami berjalan menuju tempat dimana acara orientasi itu akan berlangsung, untuk melihat persiapan terakhir dari acara tersebut.

Hanya beberapa meter sebelum pintu masuk, saya melihat current President AUP keluar dari tempat persiapan tersebut. Adik saya menyapa, saya tidak. Bukan karena tidak kenal, tetapi ada perbedaan antara president AUP sekarang dan di jaman saya. Dulu jika sang president di sapa dia akan berhenti sebentar lalu balas menyapa, jika kenal akan menyalam. Rasanya seperti bertemu dengan orang tua sendiri. Tetapi yang baru saja terjadi adalah, pada saat adik saya menyapa , si bapak president ini malah jalan terus seakan kami berdua tidak ada di situ.

Sudahlah. Abaikan saja.

Pada saat saya masuk , tercecer banyak balon yang sudah ditiup, beberapa hiasan sudah menggantung di tembok, horden merah dan ungu serta warna-warna lain sudah tergantung, dan yang menarik perhatian saya , satu set band sudah tersusun rapih di tengah stage.

Membawa memory saya bahwa di jaman saya dahulu sangat sulit membawa band untuk masuk kedalam kampus, apalagi di mainkan.

Segera saya menghampiri president dari PPIF X dan bertanya bagaimana persiapan serta menanyakan apa komentar dari president AUP yang tadi masuk. Dia mengatakan semuanya under control.

Sambil menunggu, saya duduk sambil memperhatikan sekitar. Lagi –lagi terpanggil beberapa memory dikala dulu masih aktif sebagai officer dalam mempersiapkan acara. Kali ini saya tak tahan untuk tidak berbagi. Untuk teman –teman yang menjadi follower @jesseeman, saya sempat share beberapa pengalaman pada saat aktif dahulu melalui kultwit #creativetalk .

Ditengah lamunan , saya baru sadar bahwa acaranya dimulai siang, karena biasanya acara kami adakan di malam hari. Rupanya ada sebuah peraturan baru bahwa tidak boleh ada kegiatan setelah jam 7 malam karena memasuki waktu study period.

Tiba – tiba muncul seorang staff dari Atdiknas KBRI bahwa ibu Atase Pendidikan sudah tiba. Terlihat sedikit kepanikan karena Ibu tiba di luar dari jadwal yang ditentukan. Namun kami memiliki seorang ibu yang mengerti anak –anaknya. Dia memilih untuk tidak mendatangi tempat itu tersebut karena tidak mau mengganggu persiapan. Artinya acara akan berjalan sesuai jadwal.

Saya sempatkan untuk ke kios sebentar mengisi perut yang sudah lapar lalu bergegas kembali ke tempat tersebut.
Setibanya saya ditempat tersebut ternyata acara belum dimulai. Sambil menunggu saya menemani Ibu beserta suami dari Atdiknas KBRI sambil ngobrol-ngobrol ringan tentang Indonesia. Banyak juga topic obrolan mengenai masyarakat Indonesia di Filipina yang kebanyakan adalah pelajar.

Ditengah – tengah pembicaraan banyak teman –teman PPIF X yang mondar mandir disekitar kami dengan menggunakan kostum sesuai tema. dan setiap kali ada yang lewat , Ibu atdiknas tak henti – hentinya mengatakan bahwa anak – anak PPIF X adalah kreatif.

Acara pun di mulai dengan tarian penyambutan ala papua serta pengalungan bunga untuk bapak dan Ibu serta President PPIF pusat yang turut hadir.

Pada saat acara dimulai , MC mengumumkan bahwa tema dari acara tersebut adalah DISKO ( Dari Indonesia, Saling Kenalan yOk!) 80’s . makanya banyak teman – teman yang terlihat menggunakan kostum ala 80an.

Tak lama seusai memberikan kata sambutan , Ibu dan bapak Atdiknas harus meninggalkan acara karena harus menghadiri acara berbuka puasa di kediaman bapak duta besar.

Acara pun terus belanjut. Jujur saja saya mulai merasa bosan dan mengantuk. Karena tidak ada acara yang mengambil perhatian saya. Namun lagu –lagu dari Jagung band cukup menghibur. Yang saya nanti – nantikan adalah lagu Garuda di dadaku, karena saya sempat mendengarnya pada saat persiapan acara.

Namun lagu itu tak kunjung datang. Sepertinya klimaks acara ini ada yang kurang. Dan acara akan berakhir flat.
Tibalah di penghujung acara. Semua yang hadir di suruh berkumpul di tengah, sambil bernyanyi bersama lagu I love you bibeh.

Saya memilih untuk tetap berada di belakang sambil ngobrol – ngobrol dengan beberapa alumni. Kami memuji kreatifitas dari anak – anak sekarang karena ini adalah luar biasa. Sebenernya yang terjadi adalah biasa saja, yang membuat luar biasa adalah acara ini diadakan di AUP.

Lagu I love you bibeh sudah mau habis, tapi semangat anak – anak masih terbakar.

Saya pun turut “terbakar” karena lagu Garuda di dadaku belum dinyanyikan. Lalu saya datangi salah seorang dari anggota jagung band. Lalu saya bilang, “ sob, ayo kita nyanyi Garuda di dadaku.” Mungkin dia juga sudah turut terbakar, dia lari kedepan.saya mengikut dari belakang lalu dia berbsisik ke MC. Dan MC mengatakan kita akan nyanyikan lagu Garuda di dadaku sebagai lagu penutup. Seketika suasana menjadi tambah panas karena makin banyak orang yang bergabung di “crowd”.

Saat intro di mainkan, gw ambil mic dan gue teriakkan, “ yang orang Indonesia mari kita angkat tangan kita sama – sama.” Yang mendengar suara gw turut mengangkat tangan dan mulai berloncat –loncat.

Gw lanjut berteriak “ kita semua satu untuk Indonesia. Merdeka…..!!!” lalu dibalas dengan teriakan MERDEKA juga. Namun lagi – lagi oleh yang mendengar suara saya saja.

Kami bernyanyi bersama.. kami berloncat bersama.. kami mengangkat tangan kami untuk Indonesia..
Pada saat lagu memasuki reff, tiba –tiba ada yang mematikan lampu.. and the crowd is getting crazy!!
Belakangan gw tau ternyata sengaja di matiin oleh salah satu officer. Salute!

Gw pernah merinding bernyanyi lagu ini di GBK pada saat pertandingan timnas. Malam ini gw merinding lagi. terlihat ada rasa bangga sebagai orang Indonesia.

Bagi gw inilah bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Bangsa yang berani, satu dan kreatif.

Pada saat lagu berakhir, tiba- tiba salah satu officer lari kea rah kami di depan dan berkata harus di akhiri sekarang.

Namun gw cuek.. gw malah teriak IN DO NE SIA… (ala lapangan bola) di sambut dengan beberapa tepukkan tangan, lalu dilanjutkan lagi ada yang teriak IN DO NE SIA ( kali ini lebih keras) lalu disambut dengan tepukkan tangan lagi… sempat diulang beberapa kali lalu diakhiri dengan bertepuk tangan bersama – sama.

Kami tertawa bersama..kami bergembira bersama..kami orang Indonesia..

Hingga saat ini sejak datang kembali ke Filipin ada 2 malam yang sangat berkesan untuk saya, malam ini adalah salah satunya.

Senang rasanya bila dapat membagikan semangat kepada orang –orang Indonesia.

Selesai acara gw dikasih tau bahwa pada saat kami menyanyikan lagu terakhir di luar sudah datang sekitar 6 – 7 orang security untuk membubarkan acara.

Namun salah seorang officer dengan cerdasnya mengatakan, “ we are singing the Unofficial National Anthem of Indonesia.” Salute dan bangga untuk sebuah jawaban cerdas itu.

Hari ini saya kembali disadarkan bahwa Limitation create creativity.

Dan saya mendapatkan sebuah misi baru bahwa saya harus membagikan semangat.

Pertanyaannya kenapa membagi semangat bukan memberi semangat?

Memberi masih dangkal.karena belum tentu kita bersemangat.

Berbagi berarti saya sudah bersemangat dan saya mau yang lainnya turut semangat.

Terima kasih PPIF X atas undangannya. It was a Wild creative night ever in AUP.

Maju Terus PPIF SIlang!